Tangerang – Gempuran budaya asing dinilai menjadi salah satu faktor mulai lunturnya seni dan budaya khas daerah. Badan Koordinasi Masyarakat (Bakromas) Banten melihat, tak sedikit kebudayaan tradisional khas Banten yang mulai banyak terkikis dan dilupakan.
“Bakormas hadir ingin menjaga dan membangkitkan marwah kebudayaan Banten. Keprihatinan terhadap lunturnya seni dan budaya tradisional ini yang menjadi latar belakang Bakormas hadir,” kata pendiri sekaligus dewan pembina Bakormas Banten, Nata Khasim Banteng, di Tangerang, Sabtu (11/3/2017).
Koordinasi dengan pemerintah dan pelaku seni budaya, serta pendekatan kepada tokoh masyarakat akan dilakukan Bakormas sebagai upaya agar masyarakat Banten, terutama generasi muda tak melupakan seni dan budaya khas daerahnya.
“Ada 11 bidang di Bakormas yang memang prioritas terhadap seni dan budaya,” ucapnya.
Ketua Bakormas Banten, Kukuh Pujianto berharap, para pelaku seni dan budaya tak lagi hanya sebatas menjadi objek dalam pembangunan di Provinsi Banten.
“Sejauh ini, pelaku budaya hanya menjadi objek. Kita ingin, mereka juga dilibatkan sebagai subjek dalam pembangunan,” ujarnya.
Untuk jangka pendek, organisasi yang bermarkas di Jalan Imam Bonjol tersebut akan bertemu musyawarah dengan para pelaku seni dan budaya. Dari pertemuan itu, Bakormas berharap melahirkan pemikiran-pemikiran untuk menjaga eksistensi dan pelestarian budaya di Banten.
“Sesuai dengan pokok pikiran dan visi kita, mengembalikan marwah dan budaya. Tentu saja, kerja sama yang sinergis dengan stakeholder terkait termasuk pemerintah. Ini tentunya menjadi perhatian kita,” jelasnya
Selain soal seni dan kebudayaan, Bakormas juga menginginkan agar Banten menjadi salah destinasi wisata favorit para wisatawan.
“Bagaimana, mereka (wisatawan) bisa betah dan berlama-lama saat mengunjungi Banten. Ini yang juga menjadi fokus pemikiran kita,” imbuhnya.
Deklarasi Bakormas Banten juga dimeriahkan dengan pentas seni para pelajar dan penampilan karinding.(Nda)