Silat Raksa Jiwa Cimande; Berlatih Jurus Tepak Dua sampai Disiplin Anti-Narkoba

Date:

Malam terasa sunyi di Kampung Somang, Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Padahal jarum jam baru menunjukkan angka delapan. Di antara angin malam yang dingin, puluhan anak dan remaja mulai usia empat tahun sampai 17 tahun, terlihat bersemangat memeragakan gerakan silat yang baru diajarkan guru mereka.

Seperti itulah hari-hari di Paguron (Perguruan) Pencak Silat Raksa Jiwa Cimande. Menurut H. Ali, Ketua Paguron Pencak Silat Raksa Jiwa Cimande sekaligus guru besar paguron, ia melatih murid selama lima hari dalam seminggu. Latihan dilakukan dari jam 20.00-21.00 WIB, selepas anak-anak mengaji.

“Beberapa latihan yang diajarkan kepada para murid di antaranya, melatih jurus tepak dua, parered, dan tepak tiga. Ada juga sebagian warga yang di luar desa diajarkan pada malam Minggu,” paparnya. 

Yang menarik, selain diajarkan soal beladiri, anak-anak usia sekolah di paguron ini juga dilatih kedisiplinannya supaya bisa terhindar dari bahaya narkoba dan pergaulan bebas. Nyaris tak ada waktu untuk berleha-leha. Para peserta saban hari sibuk belajar formal dan agama, serta berlatih silat.

“Mudah-mudahan paguron ini terus berkembang tidak hanya pentas di desa akan tetapi bisa pentas di abupaten, provinsi hingga nasional, serta bisa melahirkan atlet- atlet berprestasi dan profesional,” katanya.

Ditambahkan Saprudin, Sekretaris Paguron Pencak Silat Raksa Jiwa Cimande sekaligus Ketua FKPPI Kecamatan Sajira, paguron pencak silat ini berdiri pada Oktober 2015 lalu. 

“Meski baru seumur jagung, namun kami kerap tampil di berbagai acara. Kami saat ini memiliki murid sebanyak 64 anak dari usia empat tahun sampai usia 17 tahun. Murid laki-laki ada 34 anak dan perempuan ada 30 anak. Di samping berasal dari desa Sukarame banyak juga yang berasal dari desa tetangga,” katanya.

Kehadiran paguron ini, kata Saprudin, disambut antusias orang tua. Mereka beramai-ramai mendaftarkan anak mereka karena di paguron ini anak-anak tak hanya diajarkan sialt. Mereka berharap, dengan berlatih di paguron ini anak-anak mereka bisa terhindar dari pengaruh negatif globalisasi.

“Terbukti makin bertambahnya murid. Sampai para orang tua ikut menyaksikan anak-anaknya menimba ilmu di sini, bahkan saat ini paguron dibina langsung oleh Dandim 06/03 Lebak Letkol. Czi Ubaidillah,” terangnya.

Meski demikian, Kata Saprudin, Paguron Pencak Silat Raksa Jiwa Cimande masih memiliki kendala yakni, minimnya kelengkapan seperti, alat musik pengiring, replika senjata tajam, seragam dan peralatan pendukung lainnya.

Proposal pengajuannya kita telah sampaikan. Ditujukan kepada Kementerian Sosial RI melalui ketua IPSI Kabupaten Lebak pada awal tahun 2016 kemarin. Untuk sementara jika akan pentas kita terpaksa harus sewa peralatan dengan biaya swadaya. Kami  berharap pengajuan yang telah kita sampaikan dapat terealisasi,” katanya.(Rus)

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Tahu Ragam Produk Batik Khas Kota Tangerang? Datanglah ke Kampung Batik Kembang Mayang!

Berita Tangerang - Bagi Anda yang ingin mengetahui ragam...

Mengenal Golok Sulangkar Khas Baduy yang Mematikan: Hanya Bisa Dimiliki ‘Orang-orang Terpilih’

Lebak- Kekayaan alam dan budaya baduy memang seksi untuk...

Akhir Pekan Ala Aleg PKS Banten, Blusukan ke Wilayah Pelosok Lebak hingga Turun Ronda

Lebak- Iip Makmur, Anggota DPRD Provinsi Banten memutuskan untuk...

KPJ Rangkasbitung Rilis Lagu saat Pandemi Corona, Judulnya ‘Jangan Mudik Dulu’

Lebak- Kelompok Penyanyi Jalan (KPJ) Rangkasbitung merilis sebuah lagu...