Pernah Tampil di Negeri Sakura, Tari Zikir Saman Pandeglang Belum dapat Perhatian Khusus dari Pemerintah Daerah

Date:

Banten Hits – Selain kaya akan objek dan destinasti wisatanya, Kabupaten Pandeglang patut berbangga hati karena mempunyai seni kebudayaan sebagai identitas daerah yang sudah ada sejak abad ke-18 Masehi.

Dilahirkan pertama kali oleh Syekh Saman yang berasal dari daerah yang dijuluki Serambi Mekkah, Aceh dan mempunyai makna delapan, Tari Saman di masa Kesultanan Banten pertama kali dibawa oleh para Ulama pada abad 18 sebagai salah satu cara dalam penyebaran agama Islam.

Selain seni tradisonal Rampak Bedug, Tarian Zikir Saman yang merupakan kesenian tradisional rakyat Pandeglang ini menggunakan media gerak dan lagu serta syair-syair diikuti dengan asma Allah dan pujian kepada Nabi Muhamad SAW.

Namun, dalam perkembangannya, tarian ini juga dibawakan saat kegiatan keagamaan, seperti saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, peresmian Mesjid, pernikahan dan khitanan (sunat).

Salah satu Desa di Kabupaten Pandeglang yang hingga kini terus konsisten berjuang mempertahankan melesatarikan kesenian yang nyaris terkikis oleh moderenisasi, adalah Desa Wanagiri di kecamatan Saketi.

Bahkan, menurut sejarah di Desa ini juga awal munculnya tarian yang dibawakan oleh 20 sampai 40 orang dengan 2 penyanyi (beluk).

“Kesenian ini adalah warisan dari orang tua yang harus terus dikembangkan dan dilestarikan agar tidak punah,” kata ketua Layung Sari, Surya (53) yang juga sekaligus keturunan kesembilan dari pendiri Tarian Zikir Saman kepada Banten Hits, belum lama ini.

Kata Surya, ia terus fokus dan beruapa melestarikan kesenian daerah tersebut agar tidak punah. Salah satunya dengan melahirkan generasi penerus mulai dari SD sampai SMA. Fokus menjaga kelestarian tradisonal memang menjadi misi utamanya, namun dari hal tersebut berbagai prestasi juga berhasil diraih oleh anak didik.

“Tahun kemarin, SD Wanagiri dapat juara 1 di Kabupaten Pandeglang dan juara 2 tingkat Provinsi Banten,” ungkapnya.

Keberhasilan mengenalkan dan menanamkan seni tradisonal kepada generasi dini di Pandeglang diakui Surya tak lepas dari kerjasama dengan Karang Taruna di Desa setempat yang bersama-sama menjaga dan melestarikan kesenian tradisoinal tersebut.

Ketua Karang Taruna Desa Wanagiri, Ahmad Fauzi menambahkan, Zikir Saman asli Pandeglang sudah seharusnya terus dilestarikan dari arus budaya moderenisasi.

Sebagai bentuk kepedulian dan mempunyai misi melestarikan seni budaya, pria yang akrab disapa Fauzi ini mengaku, tengah pokus untuk melakukan berbagai pelatihan. Bersama pengurus Karang Taruna lainnya, ia berinisatif melakukan pembinaan dari anak-anak sampai dewasa untuk terus berperan aktif melestarikan tarian tersebut.

Namun, Fauzi juga menyayangkan belum adanya perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang terhadap tarian yang pernah tampil di negara Jepang.

“Dulu, Tari Zikir Saman terkenal sampai mancanegara, salah satunya ke Negeri Sakura Jepang. Tapi, saat ini tarian itu hampir hilang. Apalagi, ditambah dengan belum ada perhatian khusus dari Pemkab Pandeglang terhadap kesenian daerah tersebut,” jelas mahasiswa semester VII di STISIP Banten Raya ini.

Bahkan, kata Fauzi untuk mempunyai seragam pun, anak binaannya terpaksa harus iuran terlebih dahulu.

“Makanya, sekarang kami berdikari sendiri. Buat beli seragam saja kami harus iuran, dan mengharapkan dari dontur. Tapi, dengan segala keterbatasan kita berkomitmen untuk terus menjaga dan melestarikan warisan kebudayaan agar tidak punah,” paparnya. (Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Tahu Ragam Produk Batik Khas Kota Tangerang? Datanglah ke Kampung Batik Kembang Mayang!

Berita Tangerang - Bagi Anda yang ingin mengetahui ragam...

Mengenal Golok Sulangkar Khas Baduy yang Mematikan: Hanya Bisa Dimiliki ‘Orang-orang Terpilih’

Lebak- Kekayaan alam dan budaya baduy memang seksi untuk...

Akhir Pekan Ala Aleg PKS Banten, Blusukan ke Wilayah Pelosok Lebak hingga Turun Ronda

Lebak- Iip Makmur, Anggota DPRD Provinsi Banten memutuskan untuk...

KPJ Rangkasbitung Rilis Lagu saat Pandemi Corona, Judulnya ‘Jangan Mudik Dulu’

Lebak- Kelompok Penyanyi Jalan (KPJ) Rangkasbitung merilis sebuah lagu...