Tangerang – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Mubtadi menegaskan, dua kandidat Pilgub Banten 2017 tak bisa mengklaim sebagai pemenang, menyusul selisih hasil hitung cepat (quick count) antara pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy dengan Rano Karno-Embay Mulya Syarief di bawah ambang margin of erorr sebesar 1 persen.
“Melihat selisih hasil quick count di bawah satu persen, tak bisa ada yang mengklaim sebagai pemenang,” kata Burhan dalam acara talk show program khusus Suara Rakyat TV One, Rabu (15/2/2017).
Pernyataan Burhanudin tersebut merespon klaim kubu Wahidin Halim yang menyatakan sebagai pemenang Pilgub Banten 2017 dengan menjadikan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.
BACA JUGA: Wahidin Halim Klaim Sudah Menangi Pilkada Banten
Menyikapi pernyataan kubu WH-Andika, tim pemenangan Rano Karno-Embay balik mengklaim pihaknya unggul berdasarkan hasil hitung cepat KPU Banten dengan angka 59 persen, sementara WH-Andika memperoleh 40 persen.
BACA JUGA: Gelar Jumpa Pers, Tim Pemenangan Rano-Embay: WH-Andika 40%, Rano-Embay 59%
Indikator Politik Indonesia yang dipimpin Burhanudin Mubtadi sendiri sudah menyelesaikan hitung cepat rabu sore dengan perolehan suara WH-Andika 50,32 persen dan pasangan Rano Karno-Embay sebesar 49,68 persen.
Hal senada juga diungkapkan peneliti Polmark Indonesia, Sandrina Malakiano. Menurutnya, dengan selisih hitung cepat di bawah satu persen, sebaiknya kedua kandidat Pilgub Banten menunggu penghitungan resmi KPU.
Sejak hitung cepat hasil Pilgub Banten 2017 dimulai pukul 13.00 WIB, perolehan suara WH-Andika dan Rano Karno-Embay berlangsung ketat. Perolehan kedua kandidat terus saling susul menyusul.
Wahidin-Andika mulai memimpin dan perolehan angkanya tak mengalami perubahan lagi setelah suara masuk pada hitung cepat Indikator Politik Indonesia mencapai 93 persen.(Rus)