Banten Hits – Tiga wanita cantik terjaring razia yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Polres Serang, Minggu (14/2/2016) dini hari. Razia digelar dalam memberantas penyakit masyarakat (pekat).
Dari tiga wanita muda yang terjaring petugas, satu diantaranya yakni ATS bahkan mengaku masih berstatus sebagai mahasiswi di salah satu kampus, di Kota Serang.
“Saya kuliah di Bina Bangsa, Pak,” kata dara kelahiran 7 Oktober 1996 asal Riau ini.
Wanita yang terus menutupi wajahnya dari sorotan kamera wartawan tersebut, tetap menjawab pertanyaan yang dilontarkan awak media. Ia mengaku terpaksa harus bekerja di tempat hiburan malam untuk membiayai perkuliahannya.
“Sudah setahun. Karena saya butuh biaya, terpaksa saya harus kerja,” ucapnya sambil sesekali memainkan rambut panjangnya.
Kepala Bidang Penegakkan Satpol PP Kota Serang, Bambang Gartika mengatakan akan memberitahukan perihal ATS ke kampusnya.
“Kita akan tembuskan ke kampusnya dan kita cek kebenarannya,” kata Bambang.
Beberapa saat kemudian, seorang pria yang mengenakan jaket kulit hitam berbicara kepada Bambang dan meminta agar ATS dibebaskan. Pria ini mengaku diutus oleh ayah ATS untuk menjemputnya pulang, dan akan membayar segala ‘administrasi’nya.
Hal tersebut tak membuat ATS berhasil diboyong pulang. Bambang menjelaskan, kewenangan bukan berada di tangannya. ATS beserta dua gadis muda lainnya, yaitu Wl, dan FD akan diserahkan kepada Dinas Sosial Banten untuk diberikan pembinaan.
“Sampaikan saja, bahwa bapak dan keluarga beliau masih diizinkan untuk menengok di Dinas Sosial sampai pembinaan selesai,” paparnya.(Nda)
