Banten Hits – Polemik antara pekerja (sopir) dengan manajemen PT Aditya Wahana Nusa (AWN) terkait dengan sistem pengupahan yang dilakukan pihak perusahaan terus berlanjut. Hingga saat ini, tidak ada solusi bagi kedua belah pihak hingga berujung kepada aksi unjuk rasa.
Kali ini, unjuk rasa kembali dilakukan puluhan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Minyak Gas Bumi dan Umum (FSP KEP) Kota Cilegon, di depan kantor Walikota, Selasa (9/2/2016). (BACA: Gaji Tak Sesuai UMK, Puluhan Sopir PT Aditya Wahana Nusa Mogok Kerja)
Meski diguyu hujan lebat, tidak membuat nyali para buruh menciut. Mereka mendesak kepada Pemkot Cilegon agar menindak tegas perusahaan yang bergerak di bidang perindustrian aspal curah tersebut.
Sekretaris FSP KEP Banten. Deni Gunawan menyebut, selain tidak memberlakukan sistem pengupahan kepada puluhan sopir di perusahaan yang tidak sesuai UMK kota Cilegon, diketahui dalam 10 tahun terakhir. Perusahaan yang berlokasi didalam kawasan Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) itu tidak dilengkapi dengan ijin yang dikeluarkan oleh Pemkot Cilegon. (BACA: Tak Hanya Dituding Melanggar UU 13/2003, BPTPM Cilegon Sebut PT Aditya Wahana Nusa Tak Kantongi Izin)
“Sampai saat ini perusahaan memberikan upah kepada karyawan tidak sesuai dengan aturan. Kebijakan BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan juga tidak dilaksanakan oleh perusahaan. Untuk itu, Pemkot harus benar-benar tegas agar tidak ada lagi PT AWN-AWN lainnya di Kota Cilegon,” terangnya.
Para buruh meminta agar Pemkot Cilegon bertindak tegas untuk melarang managemen perusahaan merekrut karyawan baru.
“Sampai saat ini belom ada kejelasan dari perusahaan, bahkan perusahaan malah memPHK karyawan. Untuk itu, perusahaan idak diperkenankan untuk merekrut karyawan lain (Nda)
 dengan managejemn PT Aditya Wahana Nusa (AWN) terkait dengan sistem pengupahan yang dilakukan pihak perusahaan terus berlanjut){kind=link}