Belasan Tahun Warga Neglasari Kesusahan Air Bersih

Date:

Tangerang, Banten Hits.com – Belasan keluarga di Jalan Tangga Tehai, RT 04/02, Kelurahan Kedaung Baru, Kecamatan Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang menggantungkan kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK)nya dari penampungan air hujan. Warga tidak dapat menggunakan air tanah karena berbau dan berwarna.

Tangerang, Banten Hits.com – Belasan keluarga di Jalan Tangga Tehai, RT 04/02, Kelurahan Kedaung Baru, Kecamatan Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang menggantungkan kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK)nya dari penampungan air hujan. Warga tidak dapat menggunakan air tanah karena berbau dan berwarna.

Sumadi, salah seorang warga yang telah bertahun-tahun menetap di kawasan tersebut mengatakan bahwa air di wilahnya tercemar akibat adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing.

Air yang awalnya jernih kini berwarna kuning kehijauan, berampas dan berbau tidak sebab. Akibatnya ia bersama beberapa warga lainnya menggantungkan air hujan sebagai salah satu sumber air keluarga.

“ Untuk masak dan minum saya terpaksa beli air eceran Rp. 60 ribu perminggu, sementara untuk mandi ya terpaksa pakai penampungan air hujan ,” katanya, Kamis (21/2/2013).

Akan terapi dikatakan lelaki paruh baya ini, apabila hujan tidak turun, keluarganya terpaksa mandi dengan air seadanya. Kondisi inilah yang semakin membuat ia dan keluarganya resah dengan kondisi air yang kadang membuat gatal kulit.

Kondisi ini dikatakan Sumadi sudah terjadi sejak 13 tahun lalu, saat TPA Rawa Kucing difungsikan.  Bahkan, saat ini apabila ia mempergunakan  air tanah untuk mencuci piring atau perlengkapan rumah tangga lainnya, perabotan tersebut berubah warna jadi kuning dan berkarat. “Terlebih kalau logam atau besi, dia berubah jadi karatan,” tuturnya.

Ia bersama warga lainnya berharap pemerintah kota Tangerang segera tanggap dan menyelesaikan masalah warga ini, pasalnya TPA sangat mempengaruhi kualitas air dirumah-rumah warga.  (Ningrum)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related