Pandeglang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang mengimbau warga agar mewaspadai tanah longsor yang berpotensi terjadi di dataran tinggi.
“Saat ini hujan variatif, ada yang sedang bahkan ada yang lokal. Tetapi semua daerah sudah turun hujan, hanya intensitasnya yang berbeda. Tapi yang dikhawatirkan sekarang bukan banjir, tetapi tanah longsor,” ujar Kepala BPBD Pandeglang, Dadi Supriadi, Sabtu (14/10/2017)
BACA JUGA: Empat Rumah dan Tempat Ibadah di Lebak Rusak Parah Diterjang Longsor
Beberapa daerah perbukitan yang rawan terjadi longsor di antaranya berada di Kecamatan Pandeglang, Cadasari, Pulosari, dan Mandalawangi.
“Setelah musim kemarau, banyak tanah yang retak. Air hujan yang masuk itu bisa bikin tanah jadi lemah karena tidak ada perekat,” ujarnya.
Selain bencana longsor, potensi bencana lain yang harus diwaspadai masyarakat adalah puting beliung. Berbeda dengan tanah longsor, puting beliung justru berpotensi terjadi di daerah pesisir pantai, seperti di Kecamatan Panimbang, Sukaresmi, Sindangresmi, dan Pagelaran.
“Karena angin puting beliung terjadi di Pandeglang, bermula dari hembusan angin laut. Hal ini sudah terjadi di Kecamatan Panimbang beberapa waktu lalu merusak 20 kios pedagang,” terang Dadi.
BACA: Puluhan Kios di Pasar Panimbang Rusak Dihantam Puting Beliung
Menghadapi berbagai potensi bencana yang bisa terjadi pada musim penghujan, BPBD telah menyiagakan berbagai peralatan. Namun, pada stok logistik masih kekurangan.
“Persiapan mitigasi dari kami sudah siap. Mulai dari peralatan dan perahu karet. Hanya mungkin logistik yang mulai menipis. Tetapi sudah diajukan ke BPBD provinsi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kebutuhan tersebut bisa terpenuhi,” tutup Dadi.(Nda)
