Cilegon – Guna meningkatkan layanan jasa kepelabuhanan dan menghindari adanya tindakan suap menyuap, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo ) II Cabang Banten akan melakukan perubahan system layanan manual dengan menerapkan system berbasis layanan digital. Sehingga seluruh layanan jasa kepelabuhanan dapat terintegrasi secara digital.
General Manager PT Pelindo II Cabang Pelabuhan Banten Armen Amir mengatakan, dengan menerapkan system layanan kepelabuhan secara digital, PT Pelindo II Cabang Banten diharapkan dapat menjadi pelabuhan layanan modern, dan selain itu juga dapat bertujuan mencegah suap-menyuap dalam hal mengurus layanan dalam pelabuhan.
“Tagline baru kita, setelah kita melihat apa yang setiap bulan kita lakukan apa yang kita sebut dengan Banten Hebat itu menuju digital port pertama di Indonesia, karena semua fasilitas jasa kepelabuhanan kita sudah digitalisasi jadi tidak ada lagi layanan dilakukan secara manual terhadap semua layanan jasa kepelabuhanan kita,” ujarnya dalam Press Gathering di hotel The Royale Krakatau, Rabu (4/10/2017).
Armen menambahkan, bahwa penerapan sistem digital ini merupakan penerapan sistem pelayanan yang pertama di Indonesia. Sementara beberapa jasa pelabuhan seperti Tanjong Priok sudah mengarah ke layanan digital.
“Di pelabuhan lain juga sudah ada mengarah kepada hal tersebut. Kemudian kita ingin memastikan betul bahwa semua sistem informasi kita itu hadir dan terintegrasi secara penuh dalam menunjang jasa layanan kepelabuhanan kita,” tuturnya.
Sistem digitalisasi pelabuhan yang mempunyai total luas lahan sebesar 42,6 hektar tersebut, langsung dapat diakses melalui telepon seluler dan komputer dari setiap pengguna jasa pelabuhan.(Zie)
