Pandeglang – Sejumlah wilayah di Kabupaten Pandeglang mulai dilanda kekeringan. Kesulitan air bersih pun mulai dialami warga. Ada tiga kecamatan yang terdampak kekeringan, di antaranya; Kecamatan Patia, Panimbang, dan Cimanggu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Dadi Supriadi menyebut, kekeringan tersebut belum masuk kategori mengkhawatirkan.
“Belum ada yang parah. Memang sudah mulai ada yang kekeringan, tapi belum ada yang teriak,” kata Dadi, Jumat (28/7/2017).
Dadi menjelaskan, kekeringan mulai terjadi dalam beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengatakan, matahari menuju khatulistiwa yang menjadi tanda kemarau.
Guna mengantisipasi dampak kekeringan yang meluas, BPBD telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh camat agar memantau wilayahnya yang rawan kekeringan.
“Jika ada yang mulai kekeringam, kami minta segera mengajukan bantuan air ke BPBD. Tetapi laporan yang disampaikan harus benar-benar valid mengenai lokasi, jumlah KK yang terdampak, dan yang penting adalah kondisi akses jalan,” papar Dadi.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PDAM untuk kesiapan armada tangki air. Pasalnya, saat ini BPBD hanya memiliki dua unit mobil tangki air dengan kapasitas masing-masing 8.000 liter.
“Tidak akan cukup dengan dua unit jika permintaan air datang bersamaan. Termasuk koordinasi dengan Cibaliung Sumber Daya (CSD). Mereka punya sumur agar bisa dimanfaatkan warga di sana,” ucapnya.
Selain Panimbang dan Cimanggu, kecamatan lain yang rawan kekeringan meliputi, Cikeusik, Bojong, Picung, Sindangresmi, Cibaliung, dan Sobang.(Nda)
