Tangsel – Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengeluarkan surat edaranterkait pengaturan jam operasional restoran/rumah makan selama bulan ramadan. Jelang bulan puasa, edaran ini pun disosialisasikan kepada pengusaha restoran maupun pengelola tempat hiburan, Kamis (18/5/2017).
Namun surat edaran bersama dari orang nomor satu di Tangsel dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini dinilai merugikan pengusaha restoran. Pasalnya, dalam surat edaran tersebut, restoran/rumah makan baru dizinkan untuk beroperasi pada pukul 15.00 WIB.
Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan (Asphira) Tangsel Haryono mengatakan, pengaturan tersebut tak bisa disepakati para pemilik restoran. Selain akan merugikan pengusaha, Haryono menjelaskan, di wilayah Tangsel banyak pula masyarakat non muslim.
“Wilayah Alam Sutera misalnya, sebagian besar non muslim. Mereka butuh restoran. Padahal tahun lalu restoran diizinkan beroperasi mulai pukul 12.00 WIB,” kata Haryono.
Menurutnya, pengaturan jam operasional restoran pada tahun lalu sudah sangat ideal. Artinya, tidak merugikan banyak pihak, baik yang berpuasa maupun tidak.
”Lima tahun ke belakang itu setiap pukul 12.00 sudah bisa buka. Kalau pukul 15.00 WIB kita kurang setuju. Bagaimanapun kita punya karyawan yang harus digaji dan diberi tunjangan hari raya. Kalau bukanya sore dari mana kita bisa kasih itu,” ungkapnya.
Haryono berharapm Pemkot Tangsel bisa meninjau ulang surat edaran tersebut.
“Karena ini menyangkut karyawan juga,” tandasnya.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Tangsel, Chaerudin mengaku akan meninjau ulang pengaturan jam operasional tersebut.
”Tapi sementara ini, karena memang dari tahun sebelumnya tidak ada masalah kita sepakati sambil menunggu edaran baru,” jelasnya.(Nda)
