Lebak – Foto yang menampilkan ribuan warga suku Baduy menimbulkan reaksi keras netizen, terutama warga Kabupaten Lebak. Pasalnya, foto yang diunggah ke Instagram oleh akun tren.info tersebut telah disalagunakan.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengaku, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak telah mengambil langkah terkait penyalahgunaan foto warga Baduy yang sedang berbondong-bondong untuk melaksanakan ritual seba tersebut.
“Kita sudah ambil langkah. Kita tegur akun yang mengunggah foto tersebut agar segera dihapus,”kata Iti saat menghadiri Muscab III Apdesi Lebak, Minggu (14/5/2017).
Pemkab Lebak kata Iti melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) juga telah melaporkan hal itu kepada Komisi Informasi Publik (KIP). Langkah hukum juga akan dilakukan Pemkab Lebak terkait foto yang dinilai bisa memperkeruh kondisi bangsa.
“Kita desak agar dia (pengunggah) mengklarifikasi. Jangan sampai memperkeruh keadaan. Sama-sama kita jaga keutuhan NKRI,” ujarnya.
Reaksi netizen dan Pemkab Lebak ini terkait dengan tulisan “Masyarakat Sunda Menolak Riziek dan FPI di Bumi Priangan Indonesia” yang dicantumkan dalam foto tersebut.
“Ini baru pribumi asli jawa barat suku sunda bangsa Indonesia Sampurasun Dulur. Kabeh dulur hayu hudang usir penghinat (semua saudara ayo bangun usir penghinat) bahasa sunda dari tanah jawa barat, sampurasun lain campur racun,” tulis trend.info.
Melalui akun resminya, Dinas Kominfo Lebak telah meluruskan foto tersebut.
“Perlu disampaikan, bahwa beberapa foto masyarakat Baduy digunakan tdk sebagaimana mestinya sehingga rentan menimbulkan multiinterpretasi dan misspersepsi, karena foto masyarakat Baduy tersebut adalah dalam rangka acara seba Baduy yg merupakan adat budaya masyarakat Lebak khususnya suku Baduy yg telah berlangsung turun temurun selama ratusan tahun dan tidak ada kaitannya dengan tagline seperti tersebut di atas, serta tidak ada kaitan pula dengan aktivitas politik apapun,” tulis Kominfo menjelaskan.(Nda)
