Lebak – Kematian Ayu Oktaviani (19), mahasiswi Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro Rangkasbitung masih misteri. Meski sudah meminta keterangan dari sejumlah orang termasuk pihak La Tansa, namun polisi belum bisa memastikan penyebab tewasnya Ayu karena masih menunggu hasil autopsi.
“Hasil autopsi perlu waktu satu minggu,” kata Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP Zamrul Aini saat dihubungi Banten Hits, Senin (27/3/2017).
Sebelum mayatnya ditemukan mengapung di Sungai Ciujung, Jumat (24/3) pagi. Ayu memang sempat pulang ke rumahnya pada Sabtu (18/3), lalu kembali ke asrama pada Minggu (19/3).
Selang satu hari setelah Ayu kembali ke asrama, orangtua Ayu mendapat kabar bahwa Ayu tak ada di asrama. Pihak La Tansa juga membenarkan bahwa ada salah seorang mahasiswi Akbid yang kabur dari asrama. Namun, La Tansa belum bisa memastikan, mahasiswi yang keluar dari asrama di luar waktu yang ditentukan tersebut adalah Ayu.
Beredar kabar, sebelum hilang dan akhirnya ditemukan tewas. Ayu sempat bertemu dengan seseorang di depan ruang ATM, lokasinya tepat di depan kampus. Diduga, orang tersebut memang datang untuk menjemput Ayu. Hal itu diungkapkan orangtua Ayu saat berbincang dengan Banten Hits.
“Kabarnya begitu, ada orang yang jemput dia ketemuan di depan ATM,” tutur Yuyun, ibunda Ayu.
Namun, Yuyun juga belum tahu siapa orang yang terakhir ditemui anaknya. Ia berharap, agar penyebab pasti kematian putrinya dapat segera terungkap.
“Kami serahkan semuanya ke polisi,” ucapnya.(Nda)
