Irna Minta Bulog dan BUMD Bisa Putus Mata Rantai Soal Harga Gabah Pasca Banjir

Date:

Pandeglang – Bupati Pandeeglang Irna Narulita mengungkapkan, keberadaan pengan pasca banjir menjadi isu strategis yang harus segera diselesaikan, terutama untuk mengendalikan harga juah padi, supaya harga jual padi tidak dimainkan para tengkulak dan mengantisipasi petani merugi pasca bencana itu. 

Irna meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Bulog dapat memutus mata rantai dengan menyerap hasil panen para petani. 

“BUMD serta Bulog harus bisa memotong mata rantai tengkulak dan menyerap hasil panen gabah. Sehingga petani tidak merugi,” kata Irna, Kamis (23/3/2017).

“Disini tanggungjawab pemerintah daerah, BUMD dan Bulog yang bergerak, Pemerintah pusat melalui dinas Pertanian harus serap gabah, yang kualitasnya buruk harus di atur harganya,” sambung Mantan Anggota DPR RI ini. 

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Ketua Dewan Ketahanan Pangan ini menegaskan harus ada kerjasama antar lintas lembaga sehingga beban dewan ketahanan pangan tidak terlalu berat.

“Saya harap ada kerjasama anatara stakeholder yang berkaitan, sehingga bisa bersinergi dalam menghasilkan solusi yang memuaskan,” harapnya.

Sementara itu,  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang mengklaim daerahnya memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan menjadi pemasok padi terbesar di Provinsi Banten. Tak hanya menjadi lumbung padi, pemkab juga gencar melakukan gerakan tanam jagung dan kedelai dengan memanfaatkan lahan tidur agar menjadi lumbung pangan nasional.

BACA JUGA: Irna Berharap, Pandeglang Jadi Lumbung Jagung Nasional

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, untuk memaksimalkan daerahnya menjadi lumbung pangan nasional, diperlukan kerja sama antara pemerintah, swasta dan masyarakat.(Ep)

 

Author

  • Engkos Kosasih

    Memulai karir jurnalistik di BantenHits.com sejak 2016. Pria kelahiran Kabupaten Pandeglang ini memiliki kecenderungan terhadap aktivitas sosial dan lingkungan hidup.

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related