Pandeglang – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pandelang meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) segera menekankan tenaga medis untuk pemeriksaan dan penanganan terhadap Buchori (7) pemilik kelamin ganda.
“Dinkes harus cepat bertindak menangani, Harus diperiksa juga terkait ada tidaknya rahim di pasien, karena itu penting. Maka diperiksa juga harus secara keseluruhan,” tegas Wakil Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang Yangto, Jumat (17/3/2017).
Terkait kendala biaya kelaurga Buchori ketika dirawat dirumah sakit, Menurut Yangto hal hal tersebut jangan di jadikan kendala. Karena dirinya berjanji siap membantu secara financial untuk keluarga pasien.
Yangto berharap kondisi Buchori segera tertangani agar ia dapat menjalani kehidupannya dengan normal.
“Itu (biaya bantuan keluarga pasien) bisa diatur, yang penting pasien ingin dioperasi dan pihak medis harus segera menentukan pilihan kelamin bagipasien. Hal seperti itu bisa kami koordinasikan,” katanya.
Diberitakan sebelimnya, Kondisi Buchori tak ada yang berbeda dengan anak seusianya. Namun, siapa anak pertama Iti Marsiti (37) warga Kampung Gayong, Desa Bojongmanik, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang ini mempunyai kelamin ganda.
Orangtua Buchori mulai mengetahui kelainan pada buah hatinya saat Buchori berusia satu tahun. Namun, firasat bahwa anaknya memiliki kelainan sudah dirasakan Iti sejak Buchori dilahirkan.
BACA JUGA: Bocah 7 Tahun di Pandeglang Ini Punya Kelamin Ganda
“Waktu itu, saya bawa dia ke puskesmas. Kata dokter untuk memastikan, tunggu sampai Buchori besar,” tutur Iti, Kamis (16/3/2017).(Ep)