Banten Hits – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar malam refleksi dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, di depan kantor Bupati Lebak, Kamis (27/10/2016).
Mahasiswa yang mengenakan pakaian merah hitam membentuk lingkaran dan menyalakan puluhan lilin sebagai bentuk kritik terhadap para pemuda yang tak mempunyai keinginan untuk memajukan daerahnya.
“Yang terpenting dari sumpah pemuda bukan hanya kata-kata saja, tapi substansinya, memiliki dan punya tanggung jawab sebagai pemuda sebagai pemersatu bangsa,” kata Rega Revaldi, kepada Banten Hits.
Mengutip pernyataan Presiden RI pertama Soekarno yang mengatakan seribu orang tua hanya dapat bermimpi, namun satu orang pemuda dapat merubah dunia. Menurunya, sudah jelas bahwa maju mundurnya suatu bangsa adalah menjadi tanggung jawab pemuda yang merupakan tulang punggung bangsa dan negara.
“Kalau pemudanya loyo dan tak bertenaga hancur sudah penerus bangsa,” jelasnya.
Ia menilai, pemuda saat ini cenderung apatis terhadap situasi bangsa dan justru lebih bangga dengan budaya asing sehingga terlena dengan arus globalisasi yang mengikis persatuan dan kesatuan.
“Apakah kita perlu dijajah kembali agar pemuda hari ini sadar dengan situasi bangsa?,” tanyanya.
Mahasiswa mengajak kepada seluruh pemuda, khusunya di Kabupaten Lebak agar lebih menyadari kondisi dan situasi bangsa Indonesia saat ini.
“Pemuda harus punya rasa nasionalisme yang tinggi, ide, gagasan dan kreativitas. Jadilah pemuda yang menjadi pelopor bukan pengekor,” tegasnya.(Nda)