AP II Tak Tahu Fungsi Tower yang Disarankan Kemenhub di Terminal 3 Ultimate

Date:

 

Banten Hits – Penggunaan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta Tangerang yang direncanakan 20 Juni 2016, urung dilakukan menyusul terbitnya hasil uji kelayakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terhadap terminal tersebut.

Bahkan, Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta Tangerang itu terancam tak memiliki ijin operasional dari Kemenhub jika tak segera memenuhi kekurangan perbaikan seperti tertuang dalam hasil uji kelayakan, Senin (13/6/2016).

BACA JUGA: Terminal 3 UIltimate Bandara Soetta Terancam Tak Beroperasi  

Presiden Direktur Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi seperti dilansir detikcom mengatakan, pembenahan terus dilakukan terkait catatan yang diberikan tersebut. Hingga kini, menurutnya, satu-satunya yang masih diselesaikan adalah soal tower.

“Apa yang kita lakukan, praktis pada tanggal 16 (Juni) sudah ceklis semua. Satu-satunya yang belum, berkaitan dengan tower,” kata Budi kepada wartawan di Terminal Keberangkatan 1B Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (26/6/2016).

Namun, sebagai pengelola bandara internasional itu, Angkasa Pura II tak mengetahui fungsi tower yang disarankan Kemenhub, apakah tower ini akan digunakan sebagai Apron Movement Control (AMC) ataukah sebagai Air Traffic Control (ATC). 

Menurut Budi, Angkasa Pura II akan meminta arahan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara soal fungsi dari tower. Dari fungsi tower ini, maka akan diketahui alat yang dibutuhkan sebagai penunjang fungsi tower tersebut.

“Kalau bicara peralatan, tergantung tugas yang diberikan kepada tower itu apa. Kalau tugasnya itu AMC, ya peralatan AMC yang harus disediakan. Tapi kalau ATC, maka akan disediakan yang ATC juga,” ujar Budi.

Budi berharap pembangunan tower tersebut akan selesai dua minggu ke depan. Tower tersebut akan dibuat setinggi 22 meter dengan konstruksi baja.

“Jadi di situ sudah ada struktur beton setinggi 15 meter. Jadi tinggal tambah 7 meter. Jadi dibangun di atas konstruksi yang sudah ada. Jadi relatif tidak terlalu complicated,” ungkapnya.(Rus)

 

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related