Banten Hits – PT Cemindo Gemilang sebagai pengelola pabrik Semen Merah Putih diminta bertanggung jawab atas kerusakan sejumlah ruas jalan di Kabupaten Lebak.
Pasalnya, jalan Nasional sepanjang 13 kilometer yang berada di wilayah Lebak Selatan tersebut kini kondisinya rusak parah akibat tingginya mobilitas kendaraan pabrik semen di Kecamatan Bayah tersebut.
Hal tersebut disuarakan ratusan warga bersama Ormas Badan Pembina Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) saat berunjuk rasa di kantor Kecamatan Bayah, Minggu (5/6/2016).
Koordinator aksi, Jaro Saraya menilai, penggunaan jalan umum oleh pihak perusahaan telah melanggar Peraturan Menteri PU Nomor 20/PRT/M/200 tentang Pedoman Pemanfaatan Bagian-bagian Jalan oleh Perusahaan.
“Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap kerusakan Jalan Raya Cibareno-Bayah,” kata Saraya.
Menurutnya, tak sedikit kecelakaan yang terjadi akibat kerusakan di ruas jalan tersebut. Belum lagi debu yang beterbangan yang mengancam kesehatan warga dan pengguna jalan.
“Untuk itu, kami minta hentikan penggunaan jalan umum untuk kepentingan perusahaan. Kerusakan jalan sudah sangat menyengsarakan masyarakat,” tegasnya.
“Seharusnya, Pemerintah memberikan sanksi tegas kepada PT Cemindo Gemilang,” tambah mantan Kepala Desa Cisuren ini.
Puas berorasi di kantor Kecamatan, massa menuju pabrik Semen Merah Putih di Jalan Raya Bayah-Cibareno batas Jawa Barat-Banten. Massa kemudian membagi-bagikan masker kepada pengguna jalan sebagai bentuk sindiran kepada pihak perusahaan.
“Kami minta PT Cemindo Gemilang bertanggung jawab dan secepatnya memperbaiki jalan. Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan kembali turun ke jalan bersama-sama dengan seluruh masyarakat Bayah dan Cilograng,” tegasnya.(Nda)
