Banten Hits – Makam Sultan Ageng Tirtayasa di Kampung Tirtayasa, Desa Tirtayasa, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang sangat memprihatinkan. Di sekitar makam, sampah tampak berserakan, sementara rumput liar tumbuh memenuhi area makam. Kondisi itu menunjukkan jika tempat ini tak pernah dirawat.
Menurut Maemunah (51) warga sekitar, kondisi makam Sultan Ageng Tirtayasa memang sudah lama memprihatinkan. Pagar musala di sekitar makam yang sudah rusak sejak beberapa tahun lalu hingga saat ini masih belum diperbaiki.
“Ini aja baru dicat satu bulan lalu oleh dinsos (Dinas Sosial Kabupaten Serang). Suami saya dapat bantuan dari dinsos Rp 200 ribu,” jelasnya.
Bantuan tersebut sebesar Rp 200 juta itu, kata Maemunah, diambilnya per tiga bulan sekali. Biasanya, untuk menutupi kebutuhan perawatan, Maemunah dan suaminya bisa menggunakan penghasilan dari kotak amal di musala makam.
Kondisi makam yang memprihatinkan itu, disaksikan langsung oleh sejumlah mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang melakukan bakti sosial di sekitar makam. Mahasiswa yang berjumlah 40 orang ini, menanam pohon, membersihkan sampah dan rumput di sekitar makam.
Presiden Mahasiswa Untirta Fahmi Munawar Syabani mengatakan, bakti sosial di makam Sultan Ageng Tirtayasa itu merupakan rangkaian dari Gerakan Peduli Makam Pahlawan.
“Kami ingin pemerintah daerah lebih peduli terhadap makam pahlawan ini yang diawali oleh gerakan kami. Karena Sultan Ageng Tirtayasa adalah pemimpin yang berani membela masyarakat kecil dari penindasan yang dilakukan kompeni dulu,” katanya.
Selain bakti sosial, dalam Gerakan Peduli Makam Pahlawan ini digelar juga diskusi dengan sejumlah mahasiswa yang peduli lingkungan, juga melakukan ziarah massal ke makam pahlawan.
“Rangkaian kegiatan kami pertama diskusi, ziarah, penanaman pohon sebanyak 16 batang di area makam Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus memungut sampah yang berserakan dan memotong rumput yang masih panjang dihalaman komplek makam,” jelasnya.(Rus)
