Banten Hits – Para penjual terompet memang benar-benar memanfaatkan momen jelang pergantian tahun untuk berjuang meraih rezeki. Maklum saja, jelang ahun baru saja penjualan terompet terbilang tinggi. Omzetnya pun bahkan mencapai dua kali lipat dibandingkan pada hari biasanya.
Kesempatan mendapat omzet lebih besar juga tak ingin disia-siakan oleh Katimo (51) dan Karni (48). Pasangan suami istri yang tinggal di wilayah Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang ini memanfaatkan akhir tahun untuk mengumpulkan rupiah dari hasil penjualan terompet.
Meski sehari-harinya Katimo dan Karni berjualan jamu tradisional, namun menjual terompet menjadi usaha yang dirasa menjanjikan saat akhir tahun. Buktinya, sudah 35 tahun keduanya menjalankan bisnis musiman ini.
“Setiap akhir tahun, saya dan istri menjadi penjual terompet,” kata Katimo, saat berbincang-bincang, Selasa (27/12/2016).
Pria asal Wonogiri, Jawa Tengah ini sudah memproduksi 25 ribu terompet dengan berbagai jenis dan ukuran. Kebanyakan terompet yang dibuat adalah pesanan langganannya. Mulai dari hotel, mal dan restoran.
Proses pembuatan terompet sudah dimulai sejak dua bulan lalu dengan dibantu sejumlah kerabatnya.
“Ada 8 orang yang bikin mulai dari bulan Oktober,” ujar Katimo.
Untuk menarik minat calon pembeli, terompet buatan Katimo dibentuk berbagai rupa.
“Ada yang bentuk naga, pokemon, barbie dan lain-lain,” ungkapnya.
Katimo mengaku, setiap tahun ia bisa mendapat omzet dua kali lipat. Modal membuat terompet ia dapat dari keuntungan dari menjual jamu.
“Alhamdulilah, keuntungannya dua kali lipat, hasil dari dagang jamu tradisional kita alihkan untuk modal terompet,” katanya.(Nda)
