Pemkab Lebak Akan Benahi Sarpras dan Manajemen Pasar Tradisional

Date:

Banten Hits – Keberadaan pasar tradisional menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi dan sosial di sebuah wilayah. Di tengah persaingan saat ini, pasar tradisional dihadapkan pada sejumlah tantangan.

 

Hal tersebut dikatakan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya usai berkunjung ke Kota Surakarta, Jumat (23/12/2016). Bersama sejumlah Kepala SKPD, Pemkab Lebak mempelajari keberhasilan Pemkot Surakarta dalam mengelola pasar rakyat, mulai dari aspek penataan sarana dan prasarana (sarpras) dan manejemen tata kelola.

“Kita ingin tahu bagimana kiat Pemkot Surakarta menertibkan para pedagang dan menjaga keberadaan pasar tradisional agar tetap eksis di tengah iklim persaingan,” ujar Iti, Minggu (25/12).

Kata Iti, Lebak mempunyai 10 pasar dengan kategori 1 unit pasar tipe A dan 9 unit pasar merupakan tipe C dengan jumlah pedagang mencapai 6.348 orang. Kesepuluh pasar itu, hanya mampu memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp3,2 Miliar.

“Itu menjadi perhatian kami. Untuk itu, segera akan kita benahi sarpras dan manajemennya,” terang Iti.

Iti membeberkan, sejumlah persoalan yang masih dihadapi oleh pasar tradisional di Lebak. Mulai dari tata kelola belum maksimal, standar operasional pelayanan, kontribusi terhada PAD yang dirasa belum optimal, tingkat partisipasi pelaku usaha dalam memelihara sarpras masih rendah, serta penataan zonasi lokasi pasar yang belum bersifat tematik.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) Lebak Virgojanti mengaku, banyak manfaat dari kunjungan kerja ke Surakarta.

“Pasar-pasar di sana bersih, tata kelolanya cukup baik, manajemen pengelolaan pasarnya pun berjalan efektif, peran partisipasi pedagang dalam menjaga ketertiban dan kebersihan dilakukan secara sinergi dengan pengelola pasar, lembaga komunitas pedagang terbentuk dan partisipasinya juga baik,” urai Virgo.

Asda II Kabupaten Lebak, Budi Santoso mengaku, Pemkab Lebak akan mulai mencoba menerapkan manajemen pengelolaan pasar yang akan dipertimbangkan dengan penerapan pasar tematik. Meski tak mudah, namun Budi meyakini hal itu bisa dilakukan.

“Kita terapkan secara perlahan. Untuk itu perlu dukungan masyarakat,” imbuhnya.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...