Ditembak, Yudis Remaja di Pandeglang Bukan Buronan Polisi

Date:

Banten Hits – Sebuah timah panas milik anggota Polisi di wilayah hukum Polres Pandeglang bersarang di tangan kanan Yudis (16), remaja asal Kampung Baru, Desa Kenanga, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.

Sebelumnya, Yudis diduga korban peluru nyasar petugas yang tengah memburu pelaku kejahatan yang sudah menjadi Target Operasi (TO) Kepolisian. Namun, ibunda Yudis, Elah mengatakan, anaknya memang ditembak Polisi lantaran disangka sebagai salah seorang pelaku kejahatan yang menjadi buronan Kepolisian setempat.

(BACA: Keluarga Yudis Korban Peluru Nyasar Minta Tanggung Jawab Polres Pandeglang)

Peristiwa yang menimpa Yudis terjadi saat ia disuruh kakaknya yang baru tiba dari Jakarta untuk membeli makanan, Jumat (25/3/2016) dini hari. Di tengah perjalanan, Yudis bertemu dengan sejumlah orang yang ia duga adalah kawanan begal, yang ternyata adalah anggota Polisi berpakaian preman tengah berpatroli.

Lantaran takut, Yudis memutar arah dan memilih jalan lain. Namun, di jalan tersebut ada juga sejumlah anggota Polisi. Yudis yang juga menyangka anggota Polisi tersebut adalah kawanan begal, langsung berusaha kabur karena takut dirinya akan menjadi korban begal.

Polisi sempat mengeluarkan tembakan sebanyak tiga kali. Namun, satu tembakan lain justru mengenai tangan kanan Yudis hingga akhirnya ia terjatuh dari sepeda motornya.

(BACA: Bukan Korban Peluru Nyasar, Yudis Remaja di Pandeglang Memang Ditembak Polisi)

“Pas anak saya jatuh, Polisi langsung memborgol. Anak saya tanya, kenapa saya diborgol apa kesalahan saya,” ucap Elah menirukan perkataan Yudis kepada Polisi saat itu.

Bukan dijawab, anggota Polisi tersebut malah menyuruh Yudis diam dan memanggilnya dengan nama Yuda yang diduga merupakan pelaku kejahatanan yang memang tengah menjadi buronan Polisi.

“Anak saya udah bilang kalau dia bukan Yuda. Saya Yudis anak mama Elah,” sambung Elah yang kembali menirukan ucapan anaknya kepada anggota Polisi tersebut.

Setiap kali Yudis mengelak, anggota Polisi itu kata Elah terus memukuli Yudis dengan Pistol.

“Pas diborgol anak saya tanya lagi apa salah saya. Polisi itu bilang diam  kamu Yuda. Setiap anak saya bilang kalau dia bukan Yuda, dia selalu dihajar, matanya sampai lembab, mulutnya di pukul pakai gagang senjata, kepalanya juga dipukul,” lirih Ela.

Dengan kondisi tangan terborgol Polisi membawa Yudis ke pangakalan ojek Lewi Liang Menes, tempat kakak Yudis menunggu adiknya yang ia suruh membeli makanan. Meski sang kakak sudah meyakinkan bahwa adiknya bukanlah orang yang Polisi cari, namun petugas masih saja bersikeras bahwa Yudis adalah Yuda.

Hal tersebut kemudian diketahui Lurah setempat dan meyakinkan bahwa Yudis bukan pelaku kejahatan yang sedang diburu petugas.

“Sampai akhirnya Pak Lurah datang dan semua ngeyakinan bahwa anak saya bukan Yuda tapi Yudis. Dari situ baru aparat itu sadar kalau mereka salah tangkap,” sesal Elah.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Untuk Pemda yang Masih Pelit sama Informasi, Simak Nih Penjelasan Plh Kapuspen Kemendagri!

Berita Jakarta - Pemerintah Daerah atau Pemda diminta agar...

ASN Harus Bisa Menjadi Contoh yang Baik dengan Menjaga Netralitas dalam Pilkada

Berita Tangerang - Aparatur Sipil Negara atau ASN harus...

Plh Kapuspen Kemendagri: Rakyat Berhak Tahu Segala Informasi terkait Kinerja Penyelenggaraan Negara

Berita Jakarta - Rakyat berhak untuk mengetahui segala informasi...

Tinggal Serumah, Mustari Warga Sepatan Dibunuh Anak Kandung yang Sedang Berobat Jiwa

Berita Tangerang - Peristiwa memilukan terjadi di Kabupaten Tangerang....