2013, BGD kembali Tawarkan 7 Proyek Prioritas

Date:

Serang, Banten Hits.com – PT. Banten Global Development (BGD) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Propinsi Banten, pada Tahun 2013 ini akan kembali menawarkan sejumlah proyek prioritas kepada investor.

Ada sekitar tujuh proyek prioritas yang ditawarkan. Proyek prioritas itu ditargetkan mampu menghasilkan dividen (laba-red) bagi pendapatan asli daerah (PAD).  

Demikian dikemukakan Presiden Direktur PT. Banten Global Development, Rudy Radjab saat berbincang dengan Bantenhits.com, Selasa (05/03).

Serang, Banten Hits.com – PT. Banten Global Development (BGD) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Propinsi Banten, pada Tahun 2013 ini akan kembali menawarkan sejumlah proyek prioritas kepada investor.

Ada sekitar tujuh proyek prioritas yang ditawarkan. Proyek prioritas itu ditargetkan mampu menghasilkan dividen (laba-red) bagi pendapatan asli daerah (PAD).  

Demikian dikemukakan Presiden Direktur PT. Banten Global Development, Rudy Radjab saat berbincang dengan Bantenhits.com, Selasa (05/03).

Rudy menyebutkan ketujuh proyek prioritas itu merupakan kelanjutan proyek yang pernah ditawarkan pada tahun-tahun sebelumnya, seperti proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS), Bandara Panimbang, Ruas Tol Serang-Panimbang, Mono Rail Train (MRT) Serpong-Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Internasional Bojonegara, Banten Super Transit Terminal, dan Kilang Minyak Bojonegara.

Untuk Proyek JSS, PT. BGD berperan sebagai inisiator, bersama PT Lampung Jasa Utama (JLU), serta PT Bangungraha Sejahtera Mulia yang merupakan anak usaha Artha Graha.

Untuk memuluskan proyek JSS, ketiga perusahaan tersebut juga sudah membentuk sebuah perusahaan konsorsium. Namanya PT. Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS). “Kita sudah masuk dan sebagai inisiator bersama Artha Graha Network,” ujarnya.

Kendati demikian, lanjut Rudy, pihaknya masih membuka kesempatan kepada investor lain, baik dari dalam maupun luar negeri untuk bekerja sama.

Pada megaproyek JSS itu, yang paling dominan berinvestasi baru PT. BSM, dengan investasi sekitar 95 persen. Sedangkan PT. BGD dan LJU cuma 2,5 persen. “Tapi kita masih terkendala dengan dana yang kita investasikan,” akunya.

Proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda ditargetkan mulai groundbreaking tahun 2014. Proyek jembatan sepanjang 29 Km itu rencananya akan menelan dana sekitar Rp 190 triliun.

Selain menyasar proyek JSS, PT. BGD juga masih memprioritaskan proyek pembangunan Bandara Panimbang, di Pandeglang.

Untuk proyek ini, PT BGD baru bekerjasama dengan PT. Banten West Java (BWJ) yang merupakan pengelola kawasan Tanjung Lesung. Rudy juga mengaku masih kesulitan menggaet para investor lain untuk bekerjasama.

Proyek pembangunan Bandara Panimbang dibangun untuk menunjang adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung.

Rencana tahap awal pembangunan, akan dibangun runway sepanjang 2.500 meter, dengan lebar 30 meter. Sedangkan untuk jangka panjangnya akan dibangun hingga 3,5 kilometer sehingga bisa didarati pesawat sejenis Boeing dan pesawat berbadan besar lainnya.  Bandara baru tersebut akan memiliki kapasitas dua juta penumpang per tahun.

“Nantinya, Bandara Panimbang diharapkan bisa mendukung KEK Tanjung Lesung. Jadi, pelayanan terhadap wisatawan luar yang masuk ke Indonesia tidak harus melalui Bandara Soekarno Hatta,” tutur Rudy.

Proyek prioritas ketiga yang ditawarkan adalah proyek ruas jalan tol yang menghubungkan Panimbang dengan Serang sepanjang 83 kilometer. Untuk proyek ini, PT BGD juga baru menggaet PT Banten West Java. Ke depan, diharapkan kalangan BUMN juga bisa bekerjasama.

Keempat, proyek prioritas yang ditawarkan Mono Rail Train (MRT) Serpong-Bandara Soekarno Hatta sepanjang 37 Kilometer. Untuk proyek ini, studi kelayakannya sudah selesai.

Proyek prioritas kelima, proyek pelabuhan Bojonegara, Serang. Sebelumnya proyek seluas 500 hektar ini akan dikerjakan PT. Pelindo. Namun belakangan mengalami kendala soal pembebasan lahannya.

Selanjutnya, proyek Banten Super Transit Terminal,  masih di kawasan Bojonegara, Serang. Dan terakhir adalah proyek pembangunan Kilang Minyak Bojonegara.

Namun dari sejumlah prioritas proyek itu, aku Rudy, masih terkendala berbagai persoalan. Baik pembiayaan, pembebasan lahan hingga kebijakan dari pemerintah.

“Kalau proyek-proyek prioritas itu bisa lancar. Saya yakin bisa memberikan keuntungan buat PAD Propinsi Banten,” ujarnya. (Soed/Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...